Monday 19 October 2015



  Bagi Anda yang dari awal sudah mengikuti tulisan-tulisan di blog saya, bahkan sebelum blog saya dibuat, Anda pasti tahu kalau saya sering mengekspos kejombloan saya dalam blog yang sudah berusia satu tahun lebih ini. Meskipun saya jomblo, saya tetap tidak punya pacar. Namun, meski saya loveless atau tuna asmara, saya setidaknya pernah berusaha untuk mendekati seorang perempuan yang saya suka, walaupun hanya iseng-iseng belaka. Kalau istilah sekarang, cinta monyet. Tapi saya bukan cinta monyet, saya cinta badak karena badan saya lebih mirip badak daripada monyet. Waktu itu saya masih kelas tiga SMP dan perempuan itu masih kelas satu SMP. Masih dalam pencarian jati diri, meskipun sampai sekarang saya masih belum menemukan jati diri saya. Saya bersyukur masih dapat menyukai perempuan. Karena saya sempat takut kalau saya tidak suka perempuan, saya bisa seperti Bruce Jenner yang termasuk dalam kelompok laki-laki GGN (Ganteng-Ganteng Nggilani). Meskipun sebenarnya saya lebih mirip Ade Juwita daripada Bruce Jenner. 

 Ini Ade Juwita
  Kembali ke soal perempuan yang saya sukai, dulu saya juga sempat menulis surat cinta untuk perempuan itu. Sebut saja namanya Laras (ini nama sebenarnya). Begini suratnya:
Malang, 31 April 2014
 Dear Laras,
Aku tahu kamu pasti terkejut ketika menerima surat ini, karena kamu tidak tahu siapa pengirimnya. Kalau kamu menganggap pengirimnya adalah Basil, kakak kelasmu itu, sepertinya jawabanmu salah. Karena aku tidak ingin ada orang yang tahu kalau sebenarnya aku adalah Basil. Aku mengirimkan surat ini bukan karena ingin menawarkan KTA kepadamu, karena aku tahu kamu tidak paham apa itu KTA. Aku sendiri juga tidak paham apa KTA itu. Karena satu-satunya hal yang aku pahami adalah cara untuk mencintaimu. Sudah 30 hari kita mengenal satu sama lain. Mulai dari nama, alamat, usia, hingga jumlah tahi lalat, aku sudah tahu semuanya tentang dirimu. Kamu juga sudah tahu kalau aku sudah belasan tahun menjomblo. Bahkan aku sendiri tidak ingat berapa lama aku menjomblo. Yang aku ingat hanya betapa manisnya dirimu.

Aku tahu kalau banyak laki-laki di luar sana yang begitu menyukai dirimu. Aku bahkan tidak bisa dibandingkan dengan mereka semua. Aku hanya seorang laki-laki hitam, dekil, suka ngupil, jarang mandi, dan jomblo yang menyukai seorang bidadari yang datang dari alun-alun. Aku tahu kamu sudah punya banyak mantan walaupun baru kelas satu SMP. Dengan banyaknya mantan yang kamu miliki, aku hanya bisa mengelus dada dan berkata, “Masio jomblo, aku rapopo kok.” Aku tidak tahu bagaimana bisa anak SD yang tidak bisa menyeka ingusnya sendiri malah sudah berkali-kali terikat dalam hubungan yang disebut pacaran. Mungkin kiamat sudah dekat. Oleh karena itu, aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu sebelum kiamat datang. Tapi aku yakin kiamat masih belum terlalu dekat. Toh, bertahun-tahun setelah film yang diperankan oleh Haji Andre itu muncul, masih belum ada tanda-tanda kiamat kubro. Kamu pasti  bingung, apa itu kiamat kubro. Aku sendiri juga bingung apa itu kiamat kubro. Yang tidak pernah membuat bingung diriku adalah rasa cintaku padamu.

Sepertinya cukup di sini saja surat yang aku tulis untukmu. Aku tidak ingin terlalu memanjang-manjangkan surat seperti kuku Ardina Rasti. Karena sesungguhnya kamu jauh lebih cantik daripada Ardina Rasti. Sedangkan aku jauh lebih jelek dari Ade Juwita. Aku tahu kalau diriku sangat tidak pantas mendapatkan perempuan secantik dirimu. Tapi, apa daya, terkadang cinta memang tak ada logika. Aku hanya bisa berharap suatu saat nanti kita bisa bertemu lagi. Entah dalam keadaan sama seperti sekarang atau tidak. Maafkan aku kalau selama ini membuatmu jijik. Toh, aku memang dilahirkan untuk itu. Terima kasih telah meluangkan waktumu untuk membaca surat tidak penting ini. Aku tahu kau tak akan jadi milikku. Setidaknya dengan surat ini kamu bisa mengingat diriku.
Wassalam.
Dari seseorang yang tidak tahan dengan bau kentutnya sendiri.

 
  Saya menyimpan surat ini dalam kelas. Namun, dua hari kemudian surat itu hilang bersamaan dengan sampah-sampah di kolong meja saya karena kegiatan kerja bakti di sekolah. Tak apalah, saya menulis itu hanya untuk mengisi waktu luang ketika sedang dalam perjalanan menuju toilet umum. Saya juga tidak berminat untuk melakukan kegiatan pacar-memacari karena saya rasa itu tidak ada manfaatnya. Selain itu, saya sadar kalau tidak ada yang mau dengan saya.

0 comments:

Post a Comment