Thursday 17 July 2014

  Pemilihan presiden telah selesai, sekarang tinggal menunggu hasil resminya. Siapapun capres-cawapres yang menang, pasti dia tidak kalah. Entah itu sang lelaki tanpa istri atau si manusia kotak-kotak. Sekarang, saya tidak mau memikirkan siapa yang menang atau siapa yang kalah. Sekarang saya hanya ingin menungkapkan harapan saya terhadap presiden baru yang akan terpilih.  Harapan saya :
  1.     Semoga kebersihan di Indonesia lebih terjaga. Memang kelihatannya sepele, tapi kalau ditelusuri lebih lanjut, kebersihan memang sangat sepele. Tidak hanya sepele, bahkan semaradona, seronaldo, atau semessi. Kebersihan itu cukup penting. Karena, sesuatu yang tidak bersih berarti kotor. Di sebagian besar wilayah di Indonesia masih dipenuhi dengan sampah. Masih banyak pula vandalisme di tembok-tembok yang penuh coretan. Banyak pula upil yang menempel di tembok. Bahkan ada pula upil yang dicoret-coret. Saya harap Indonesia punya pemimpin yang mencintai kebersihan. Mulai dari kebersihan diri, kebersihan hati, hingga kebersihan yang bersih.
  2.    Semoga negeri ini semakin makmur. Kemakmuran memang sangat dibutuhkan oleh suatu negara. Karena, jika suatu negara tidak makmur, berarti negara itu adalah negara yang tidak makmur. Kemakmuran itu penting, karena, dengan kemakmuran bisa tercipta kesejahteraan. Oleh karena itu, siapapun presiden yang akan terpilih nanti, semoga bisa memakmurkan negeri ini hingga semakmur-makmurnya kemakmuran yang makmur.
  3.     Harapan saya, korupsi yang selama ini dilakukan bisa diberantas dengan baik. Tanpa pandang bulu. Entah itu bulu dada atau bulu ketiak. Karena, masih banyak koruptor yang belum terendus dan banyak pula yang masih berkeliaran bebas tanpa sanksi. Karena, seorang koruptor adalah koruptor yang telah mengkorupsi uang rakyat yang telah dikorupsi oleh koruptor.
  4.     Kesehatan seluruh masyarakat harus semakin terjamin. Kesehatan adalah hal penting. Karena, jika ada orang yang tidak sehat, berarti orang itu sakit. Kesehatan juga berperan penting dalam kehidupan sosial dan spiritual. Salah satu yang utama adalah kesehatan mental. Meskipun mental saya tidak sehat, fisik saya juga tidak sehat. Mental juga berpengaruh pada gaya hidup. Namun, meskipun mental sangat penting, saya rasa belum waktunya negeri ini direvolusi mentalnya. Yang diperlukan hanyalah memperbaiki mental. Bukan direvolusi. Apalagi direhabilitasi atau diekstensifikasi.
  5.     Agama Islam tetap dijaga, jangan sampai dilemahkan atau dirusak. Saya menuliskan tentang hal ini karena sekarang bulan Ramadhan. Jika sekarang bulan agustus, pasti saya berbicara tentang kemerdekaan RI ataupun tentang panjat pinang. Di zaman yang semakin modern ini ada beberapa umat muslim yang saling mengkafirkan satu sama lain.  Itulah yang merusak Islam. Selain itu, banyak orang yang mengaku dirinya nonmuslim. Ternyata, orang-orang tersebut memang nonmuslim. Yang penting, kerukunan umat beragama harus selalu dijaga. Karena, seperti kata pepatah, besar pasak daripada tiang.
  6.     Kualitas pendidikan harus semakin baik. Jika pada tahun-tahun sebelumnya masih ada anak usia sekolah yang belum mengenyam pendidikan, baik formal maupun informal, pada tahun ini harus berkurang. Karena, pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang wajib terpenuhi. Negara tanpa pendidikan yang layak dan bermutu bagaikan kentut tanpa bau, hampa. Selain itu, kualitas guru juga harus ditingkatkan. Karena, masih banyak guru yang kualitasnya kurang. Salah satu penyebab kurangnya kualitas adalah kurangnya keikhlasan dalam mengajar. Saking tidak ikhlasnya, ada beberapa guru yang datang pukul 7, pulang pukul 8. Padahal, seluruh siswa pulang jam 1 siang. Pendidikan juga harus merata ke setiap daerah. Bahkan, ada sekolah yang kurang diperhatikan. Mereka tidak memiliki bangunan yang layak, alat tulis yang memadai, tidak punya guru, tidak punya murid, dan hanya memiliki fasilitas untuk buang air. Ternyata, itu bukan sekolah, tapi WC umum.
  7.   Ini harapan saya yang terakhir. Saya tidak berharap yang aneh-aneh pada harapan terakhir ini. Saya hanya berharap Indonesia bisa menjadi bangsa yang mandiri. Salah satunya bisa swasembada pangan. Tidak minta beras ke negara lain. Tidak impor bahan makanan seperti kedelai, gandum, ataupun impor nasi aking. Selain itu, bangsa ini juga harus bisa mengembangkan SDA dengan baik. Karena, menurut saya, SDA masih kurang baik. Buktinya, sekarang SDA ditengarai terlibat dalam kasus penyalahgunaan wewenang dalam pengiriman jamaah haji. Tapi, saya yakin sumber daya alam di Indonesia bisa dikembangkan oleh negeri sendiri kalau kita berani mengembangkannya. Bakpao saja bisa mengembang, sumber daya alam juga tidak boleh kalah dengan bakpao. 



  Itulah harapan saya untuk presiden baru yang akan segera menjabat nanti. Semoga saja harapan saya bisa terwujud dan Indonesia bisa menjadi negara yang benar-benar negara. Karena Indonesia adalah negara yang memang negara. Terakhir, saya ingin berterima kasih kepada seluruh pemilih yang telah memilih dalam pemilihan presiden 2014. Semoga saja pilihan Anda semua adalah pilihan terbaik. Karena saya sendiri tidak memilih siapapun karena belum punya hak pilih. Sekian dari saya, jika memang tulisan saya ini terlalu serius, mohon dimaklumi. Saya ingin harapan saya bukan sekedar bercanda. Tapi benar-benar serius dari dalam lubuk hati yang paling dalam sedalam-dalamnya dalam.

0 comments:

Post a Comment