Saturday 29 March 2014

  Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Sebenarnya, kalimat tersebut tidak salah dan tidak benar. Di satu sisi, guru adalah seorang pahlawan ketika siswa yang diajarkan memahami ilmu yang disampaikan sekaligus bisa mengamalkannya. Di sisi lain, seorang guru bisa dianggap bukan pahlawan ketika murid yang diajarkannya tidak dapat memahami apa yang disampaikan oleh guru tersebut. Banyak guru yang mengajar dengan semangat dan ikhlas tetapi ilmunya susah dipahami, ada pula guru yang mengajar dengan kurang niat niat tetapi ilmunya justru mudah diserap. Berikut tipe-tipe guru yang saya lihat berdasarkan pengalaman belajar saya:

1. Guru Pemalas
Sebenarnya, ada dua penyebab seorang guru bisa menjadi guru pemalas, yang pertama adalah karena
kurangnya niat, yang kedua karena kegemukan (overweight). Guru yang kurang niat memang sangat menyebalkan. Biasanya, guru kurang niat datang ke sekolah terlambat. Selain itu, guru perempuan yang kurang niat biasanya membawa seabrek tabloid infotainment ketika datang ke kelas. Tabloid-tabloid itu dibaca ketika para murid sedang mengerjakan tugas yang segaja diberikan karena sang guru malas menerangkan materi pelajaran. Sedangkan guru yang kegemukan cenderung lebih niat, namun tetap terlihat malas karena tubuhnya yang gemuk. Guru kegemukan sering dianggap malas karena hanya bisa duduk di kursi dan tak melakukan banyak gerak. Saya pernah bertemu guru olahraga seperti ini. Meskipun mengajar olahraga, tetapi tubuhnya tidak pernah bergerak sedikitpun. Beliau mengajar dengan duduk di pinggir
lapangan. Ketika melihat beliau, saya jadi teringat dengan lansia yang berada di depan panti jompo yang sedang berjemur.

2. Guru Sok Bijak
    Guru tipe ini biasanya sering menasehati muridnya. Akan tetapi, nasehatnya sering absurd dan tak berbobot. Teman Saya pernah dinasehati oleh salah satu guru sok bijak. Guru itu berpesan, "Denny,     jangan merokok ya, soalnya, merokok membunuhmu" jujur, ketika mendengar pesan tersebut saya ingin tertawa karena menurut saya, nasehat itu sangat plagiat dan aneh. Karena, kata-kata yang dipakai dalam nasehat itu adalah kata-kata yang selalu ada di iklan rokok. Mungkin, guru ini sering melihat televisi. Tapi dilihat bukan acaranya, tapi iklannya.

3. Guru Ekstra Disiplin
    Guru dalam tipe ini sesungguhnya adalah guru yang punya niat baik dalam menertibkan siswanya. Akan tetapi, terkadang caranya salah dan menjengkelkan. Saya pernah ditegur oleh guru yang ekstra disiplin karena saya terbalik dalam memakai kaus kaki. Saya juga pernah dilarang memakai celana dalam di kepala. Sungguh larangan yang konyol.
    
   

0 comments:

Post a Comment