Dan, Banyak pula orang yang mempermasalahkan hal yang berkaitan dengan upil. Sebagai contoh, Saya pernah bertemu dengan seseorang perempuan di halte. Dan di halte tersebut, Saya secara tak sengaja memasukkan tangan saya ke dalam hidung karena ingin mengupil. Maklum, Saya waktu itu sudah tiga hari nggak ngupil. Setelah puas mengeluarkan kotoran hidung dengan panjang sekitar 1,5 cm dengan berat 1 mg, Saya langsung menempelkannya ke tiang halte. Alangkah terkejutnya Saya, Ketika perempuan di sebelah Saya memandang Saya dengan sinis. Seakan-akan Saya telah melakukan perbuatan dosa yang sangat besar. Saya pun segera beralih meninggalkan halte. Saya takut dicap sebagai manusia upil.dari pengalaman tersebut, saya membuat suatu kesimpulan. Yaitu : What's wrong with upil?
Saya pun membuat penelitian tentang upil. Dan, saya menyimpulkan bahwa, Hampir semua orang di dunia pernah mengupil. Itu menunjukkan bahwa mengupil bisa memberi kepuasan tersendiri bagi yang mempraktikkannya. Coba kita pikirkan, Bagaimana jika kita mengupil dengan sarung tangan ataupun mengupil dengan sogokan buah, Pasti kita tidak puas, bukan? Atau mungkin mnegupil dengan tangan orang lain, rasanya pati beda dengan ketika Kita mengupil dengan tangan sendiri. Jika memakai tangan sendiri, Pasti Kita merasa puas yang luar biasa. Tapi, Jika anda bersikeras untuk tidak mengupil, Saya beri beberapa tips agar kita tidak mudah mengupil :
- Jangan memiliki hidung
- Jika terlanjur memiliki hidung, Sumbatlah hidung Anda dengan kapas agar kotoran tidak masuk ke hidung.
- Jika tidak sanggup melakukan tips nomor dua, Maka basahilah hidung anda dengan oli, Agar kotoran susah masuk dan ketika Anda memasukkan tangan Anda ke dalam hidung, Tangan anda bakal merasa licin dan Anda tidak jadi mengupil.
Created by : Basil
0 comments:
Post a Comment