Saturday 26 April 2014

 PERINGATAN!
UN MEMBUATMU GILA!
  Tak terasa, SMA sudah selesai melaksanakan Ujian Nasional (UN). Setelah ini, SMP juga akan melaksanakan hal yang sama. Banyak yang bilang UN itu sangat menentukan masa depan. Akan tetapi, menurut saya, tidak juga. Salah satu buktinya, dulu sebelum UN SD, wajah saya tidak tampan. Waktu itu, saya berharap UN SD akan merubah wajah saya menjadi lebih tampan sedikit. Akan tetapi, setelah UN yang terjadi adalah, wajah saya tidak semakin tampan, tapi malah semakin tidak tampan dan kusam. Selain itu, saya berharap, setelah UN saya bisa menjadi lebih kurus. Nyatanya, setelah UN badan saya malah semakin melar.

  Dalam suasana menjelang UN SMP seperti sekarang, saya jadi teringat kembali dengan UN SD yang dulu pernah saya jalani. Ketika itu, saya dengan sengaja kentut di dalam ruang UN. Sebenarnya, saya tidak berniat kentut di dalam ruangan. Tetapi, ada teman saya yang kentut di dalam ruangan. Saya pun ikut kentut karena saya kasihan dengan teman saya yang sedang kentut. Saya kasihan karena dia tidak memiliki teman sesama pengentut. Jadi, saya sebenarnya kentut hanya untuk solidaritas sesama pengentut.

  UN juga telah banyak memakan korban. Yang paling sering dijumpai adalah korban mental. Banyak calon peserta UN yang sudah stress sebelum UN. Bahkan, beberapa tahun yang lalu, ada siswa SMA yang bunuh diri sebelum UN. Selain itu, banyak pula kasus siswa yang tiba-tiba histeris hingga mengamuk karena dinyatakan tidak lulus. Seharusnya pemerintah membuat sebuah peringatan di kertas soal UN, seperti yang terjadi di iklan dan bungkus rokok. Contohnya :

    
  Banyak orang terkenal yang tidak lahir dari UN. Karena, orang terkenal tidak lahir dari UN. Tapi dari rahim ibunya. UN juga tidak membentuk karakter bangsa sesungguhnya. Banyak orang yang hidupnya sukses tetapi ketika UN tidak mendapatkan hasil yang baik. Banyak juga orang yang hidup di bawah garis kemiskinan tetapi ketika UN mendapat hasil yang fantastis. Meski begitu, banyak orang yang dibutakan oleh UN. Bahkan, hingga ke dukun. Ada siswa yang datang ke dukun, meminta doa dari sang dukun. Padahal, sang dukun dulu tidak lulus UN. Makanya, di berprofesi sebagai dukun. Berarti siswa itu menggantungkan nasibnya kepada orang yang tidak lulus UN. Sungguh, itu merupakan sebuah kebodohan yang paling bodoh dari seorang siswa bodoh yang bodoh. Banyak pula siswa yang meminta pensilnya diberi doa. Pernah suatu ketika, ada siswa meminta pensilnya diberi doa ke dukun. Setelah diberi doa, siswa itu pulang. Esok harinya, ketika UN       siswa itu tiba-tiba tidak bisa mengerjakan soal UN sama sekali. Padahal, pensilnya sudah diberi doa. Ternyata, setelah diselidiki, si siswa salah pensil. Pensil yang diberi doa ternyata ketinggalan di rumah.

  Itulah UN. Banyak keanehan di dalamnya. Semoga, keanehan itu tidak berlanjut.

0 comments:

Post a Comment