Saturday 12 April 2014

  Setelah saya amati, ternyata jumlah perempuan di dunia ini amat banyak. Bahkan, banyak instansi sekolah mulai dari SD hingga SMA yang jumlah murid dan guru perempuan lebih banyak dari laki-laki. Bahkan, di kantin sekolah juga lebih banyak pedagang perempuan dibanding laki-laki. Di Indonesia saja, mungkin jumlah warga negara perempuan lebih banyak dari jumlah warga negara laki-laki. Kalau menurut saya, perbandingan perempuan dan laki-laki di Indonesia adalah 1:3. Itu merupakan hal positif karena, satu laki-laki bisa menikah dengan 2 perempuan atau lebih. Sehingga, tidak terjadi perebutan laki-laki di antara para perempuan. Namun, menurut saya, peremupuan itu sulit dimengerti jalan pikiran dan isi hatinya, bahkan cenderung absurd. Itulah yang akan saya bahas di tulisan ini.

  Perempuan, jika mendengar kata itu, mungkin yang langsung terbersit dalam pikiran anda adalah masak, belanja, arisan, bersih-bersih rumah, dan lain sebagainya. Namun, jika saya mendengar kata perempuan, ada satu hal yang langsung muncul di pikiran saya, "Permpuan itu absurd" ya, mungkin ada yang tidak setuju dengan pendapat saya, Tapi juga ada yang setuju. Menurut saya, Perempuan memang memiliki jalan pikiran yang rumit. Bahkan rumitnya melebihi kerumitan labirin yang ada di taman safari.

  Saya memiliki beberapa teman perempuan yang sangat absurd jalan pikirannya. Pernah suatu ketika, teman perempuan saya sakit cacar air. Ketika sembuh dari cacar, saya tanya, dia sakit apa. Ia malah menjawab dengan penuh alasan konyol, absurd dan tak logis. Dia beralasan sakitnya bukan cacar air, melainkan sakit kurap stadium 4. Bahkan, si perempuan ini juga beralasan, dia tidak pernah terkena cacar air karena dirinya sudah terlalu sering menderita kurap. Saya semakin bingung karena semua penjelasan yang Ia berikan tak logis dan sangat susah dimengerti. Saya heran, apa susahnya mengaku kalau menderita cacar air, toh, saya tidak akan mencibir.



  Tidak hanya perempuan remaja atau dewasa saja yang absurd, perempuan yang masih kanak-kanak juga lebih absurd. Salah satunya adik saya. Adik saya sangat suka permen, apalagi permen karet. Namun, adik saya sering sekali menelan permen karet yang sudah habis rasanya. Saya pernah bertanya ke adik saya, apa alasan yang membuat dia suka menelan permen karet. Ternyata, dia suka menelan permen karet karena jika dibuang permen karetnya akan jadi mubazir. Alasannya sungguh aneh, saya bahkan membutuhkan waktu berhari-hari untuk menyadari perkataan adik saya. Dan, saya akhirnya memahami perkataan adik saya. Setelah bisa memahami, saya langsung ikut-ikutan menelan permen karet agar tidak mubazir.

  Perempuan lain yang tak kalah absurd adalah nenek saya. Saya memiliki dua nenek. Salah satu dari nenek saya itu sangat absurd. Usianya memang sudah sangat senja, sekitar 75 tahun. Di usianya itu, keabsurdan memang sering terjadi. Salah satunya ketika sedang makan. Beliau selalu mengingatkan, makanlah dengan tangan kanan, jangan makan pakai kaki, apalagi pakai hidung. Beliau juga sering mengingatkan saya agar bersekolah dengan rajin, supaya saya cerdas dan bisa menjadi direktur. Padahal, saya tidak ingin menjadi direktur. Jadi direktur itu susah. salah sedikit, pasti dimarahi oleh owner perusahaan. Direktur perusahaan juga kerjanya tidak tetap, sering berpindah-pindah seperti upil tak tahu arah. Ambil contoh seorang Erik Meijer, Ia adalah salah satu direktur terkenal yang merupakan suami Maudy Koesnaidi. Meski seorang direktur terkenal, Ia suka berpindah-pindah perusahaan mulai dari Telkomsel, Esia, Indosat, hingga Garuda Indonesia. Bahkan saking seringnya berpindah-pindah perusahaan, seorang Erik Meijer bisa saja tiba-tiba menjadi direktur di mesinlaundry.com *promosi*

  Begitulah hal absurd dari para perempuan absurd. Semoga para perempuan itu bisa bertobat dari keabsurdannya.



0 comments:

Post a Comment