Indonesia pernah dijajah oleh Belanda selama ratusan
tahun. Namun, apakah Indonesia menjajah
balik? Pastinya tidak. Mengapa? Karena Indonesia adalah bagsa yang besar. Dan
bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak kecil. Setelah Belanda, masih ada
negeri Jepang yang datang ke Indonesia untuk menjajah. Baru setelah dijajah
Jepang, Indonesia bisa merdeka di tahun 1945.
Meski begitu, sampai sekarang kita masih “dijajah” oleh orang jepang.
Buktinya, di dunia hiburan, masih lebih banyak remaja Indonesia yang lebih
mengidolakan seorang Haruka JKT48 daripada seorang Didi Kempot. Meski begitu,
saya yakin seorang Didi Kempot bisa menjadi idola remaja masa kini. Caranya,
dengan membuat idol group campursari.
Mungkin nama dari idol group tersebut
adalah Kempot48, atau mungkin CMPRSR48.
Bicara soal penjajahan, Indonesia memang sudah dijajah,
tapi, setelah penjajahan, tugas kita sebagai WNI yang baik, sopan, rajin
menabung, dan tidak sombong adalah mengisi kemerdekaan. Dalam mengisi
kemerdekaan, kita tidak jarang melihat perpecahan di beberapa daerah, atau
perpecahan oleh oknum ormas, bahkan perpecahan di tubuh pemerintahan atau di
dalam badan legislatif. Padahal, perpecahan adalah sesuatu yang berbahaya,
karena pecah berarti membeli. Bahkan, ada perpecahan yang berujung pada perang.
Perang juga sangat merugikan, buktinya, pada perang dunia 2 Jepang dibom atom
oleh Amerika Serikat hingga mengakibatkan penderitaan yang berkepanjangan.
Padahal, menurut saya, bom atom itu tidak diperlukan, karena kacang atom masih
enak dimakan. Bicara soal kacang, saya kemarin makan kacang, lalu dalam kacang
tersebut terdapat bonus yaitu bungkus kecil. Bungkus kecil tersebut, isinya
juga kacang. Setelah saya buka bungkus kecil tersebut, saya makan kacang yang
ada di dalam bungkus kecil. Ternyata, di dalam bungkus kecil itu masih ada
bungkus yang lebih kecil lagi berisi kacang, lalu, setelah saya buka bungkus
kecil yang ada di dalam bungkus kecil itu, ternyata masih ada bungkus kecil
lagi, dengan isi yang sama. Jadi, bungkusan kacang saya berisi kacang dan
bungkus kecil yang berisi bungkus kecil yang juga terdapat bungkus kecil lagi
di dalamnya.
Perang tidak hanya melawan penjajah, tapi juga melawan
kriminalitas, hawa nafsu, kerusakan moral, cabe-cabean, dan lain sebagainya.
Perang juga tidak harus menumpahkan darah, karena darah di PMI mahal. Perang juga diidentikkan dengan pahlawan.
Padahal, tidak semua orang yang ikut perang itu pahlawan. Bisa jadi orang yang
dianggap pahlawan itu ternyata tidak ikut perang, mungkin hanya numpang lewat
saja dan tiba-tiba terjadilah peperangan.
Di paragraf terakhir ini saya ingin mengajak kepada Anda
semua yang membaca tulisan saya maupun yang tidak membaca tulisan saya untuk
selalu menjaga perdamaian. Karena damai itu indah, indah itu damai. Dan perang
tidak akan membuat hidup Anda bahagia, justru membuat hidup Anda sengsara, jauh
lebih sengsara dari orang sengsara yang paling sengsara.
0 comments:
Post a Comment