Katanya, perempuan
cantik ditakdirkan untuk hidup bersama dengan lelaki jelek. Saya cukup percaya
dengan ungkapan tersebut. Karena yang mengatakan adalah bapak saya. Orang yang
notabene berwajah jelek. Lebih jelek dari saya. Ketika saya belum lahir, saya merasa
sebagai orang yang paling buruk rupa di dunia ini. Akan tetapi, ketika saya
lahir dan bisa membuka mata, saya melihat bapak saya. Dan saya sadar, kalau ada
yang lebih tunarupa dari saya.
Lelaki jelek harus
bersyukur dilahirkan dalam keadaan fisik yang kurang tampan, atau bahasa
kasarnya, jelek. Karena, tanpa lelaki jelek, tidak ada pria tampan. Bayangkan,
jika semua lelaki di dunia ini berwajah seperti Ariel yang mantan bintang porno
amatir itu. Pasti perempuan akan bosan karena semuanya tampan. Dan jika sudah
seperti itu, pasti pria yang berwajah seperti tukul lah yang dicari.
Di zaman yang penuh
dengan kemunafikan seperti sekarang, lelaki jelek sudah cukup langka. Karena
lelaki jelek yang berduit pasti melakukan salah satu hal yang paling munafik di
dunia ini. Yaitu, operasi plastik. Ada pria yang hidungnya sangat pesek, bahkan
bisa dibilang hidungnya rata. Namun, berkat operasi plastik, hidungnya jadi
mancung. Lebih mancung dari orang yang mancung. Ada pula pria yang telinganya
sangat kecil. Bahkan daun telinganya hampir tak terlihat. Ketika dioperasi
plastik, daun telinganya menjadi terlihat. Bahkan, daun telinganya menjadi
sangat lebar. Seukuran daun pisang.
Ini saya waktu kecil. Jelek,bukan?
Jadi, untuk Anda
masih jelek, dan masih kurang berduit. Nikmatilah kejelekan Anda. Mumpung orang
jelek semakin sedikit. Karena, kalau orang jelek bertambah populasinya, maka
kaum perempuan akan bosan dengan lelaki berwajah kurang rupawan. Anda semua
yang masih tunarupa, jangan khawatir, Anda adalah makhluk limited edition. Dan harus dilindungi keberadaannya. Kalau perlu,
kaum tunarupa bisa dibuatkan suaka margamanusia. Seperti para komodo yang punya
suaka di Pulau Komodo, NTT.
0 comments:
Post a Comment