Tuesday 9 June 2015



  Mengapa judulnya bukan parenting? Bukankah parenting lebih besar prospeknya daripada tulisan-tulisan tidak jelas seperti yang saya tulis? Saya memberi judul “Bukan Parenting” Karena saya tidak mau tulisan saya dianggap sebagai tulisan tentang cara-cara menjadi orang tua yang baik, karena, yang pertama, saya bukan orang tua yang sudah memiliki anak atau momongan. Saya hanyalah orang muda yang terjebak di dalam wajah tua. Yang kedua, saya tidak ingin bersaing dengan orang yang sudah jauh lebih ahli di bidang parenting seperti Bapak Nur Muhammadian. Saya takut bersaing dengan beliau karena beliau adalah bapak kandung saya. Dalam tulisan ini, saya hanya akan membahas sedikit tentang bagaimana cara menjadi orang tua yang tidak menakutkan. Agar tidak terjadi kasus-kasus ketakutan kepada orang tua seperti yang terjadi pada diri saya. Saya, sampai detik ini, masih takut kepada bapak saya.

  Sebenarnya, apa definisi dari parenting? Menurut bapak saya, ilmu parenting adalah definisi tentang bagaimana mendidik anak. Dari definisi tersebut, kata “mendidik” harus ditandai. Mendidik yang seperti apa? Mendidik dengan cara bagaimana? Saya tidak ingin membahas lebih lanjut tentang mendidik anak. Saya takut kalau saya membahas hal tersebut nanti bapak saya akan merasa tersaingi.


  Selanjutnya, saya akan memberi beberapa tips ngawur untuk Anda para orang tua agar anak Anda tidak phobia terhadap orang tuanya sendiri. Sebelum saya jelaskan tentang tips yang akan saya bagikan, saya ingin para pembaca yang sudah memiliki anak untuk melihat tatapan mata anak Anda. Tatapan mata manusia itu mempunyai banyak arti. Salah satu jenis tatapan manusia yang paling umum adalah tatapan ketakutan. Tatapan ketakutan biasanya ada pada orang yang melewati tempat-tempat angker, orang yang dikejar anjing gila yang baru keluar dari RSJ, orang yang melihat jamban yang sangat kotor. Lebih kotor dari jamban yang kotor. Sekarang, lihatlah mata anak Anda. Apakah mereka memiliki tatapan seperti itu ketika sedang berbicara dengan Anda? Kalau iya, berarti Anda wajib waspada. Itu adalah salah satu tanda Anak Anda mengalami parent phobia. Apa itu parent phobia? parent phobia adalah ketakutan yang teramat sangat kepada orang tua. Sebenarnya, kasus parent phobia di dunia ini hampir tidak bisa ditemui. Karena memang itu hanya karangan saya saja.

  Cara pertama agar anak Anda tidak takut kepada orang tuanya adalah dengan tidak mempunyai wajah menakutkan. Wajah menakutkan? Iya, wajah menakutkan. Wajah menakutkan adalah wajah yang menakutkan. Orang yang memiliki wajah menakutkan biasanya takut dengan wajahnya sendiri. Jangankan menyentuh wajahnya, melihat saja dia bisa-bisa langsung terkena serangan jantung.

  Cara yang kedua, tetaplah ramah dan berperilaku baik terhadap anak Anda. Jika Anda tidak melakukan hal tersebut, dijamin anak Anda akan takut dengan Anda. Bahkan bisa-bisa anak Anda jauh lebih takut kepada Anda daripada takut kepada hantu, makhluk astral, dedemit, dan makhluk-makhluk aneh lainnya.

  Bapak saya adalah ayah yang ramah dan baik kepada anak-anaknya. Tetapi, tetap saja, bapak saya masih dianggap sebagai pribadi yang menakutkan. Kalau saya boleh memilih, saya lebih baik masuk ke rumah hantu tiap hari daripada bertemu dengan bapak saya ketika beliau sedang tidak mood. Karena, kalau mood bapak saya sedang buruk, bapak saya bisa jadi sepuluh kali lebih menyeramkan dari Suzanna.

  Itulah dua tips untuk menghindari parent phobia. Semoga orang tua-orang tua yang menakutkan bisa mengubah sosoknya menjadi orang tua yang baik, ramah, imut-imut, ngegemesin, baby face, dan lain sebagainya. Menjadi orang tua yang tidak menakutkan itu wajib hukumnya. Karena, jika anak kandung sendiri saja takut kepada orang tuanya, apalagi orang lain. Jangan takut untuk takut, karena takut adalah hak semua orang yang takut.

0 comments:

Post a Comment