Mengapa judulnya bukan parenting? Bukankah parenting
lebih besar prospeknya daripada tulisan-tulisan tidak jelas seperti yang saya
tulis? Saya memberi judul “Bukan Parenting”
Karena saya tidak mau tulisan saya dianggap sebagai tulisan tentang cara-cara
menjadi orang tua yang baik, karena, yang pertama, saya bukan orang tua yang
sudah memiliki anak atau momongan. Saya hanyalah orang muda yang terjebak di
dalam wajah tua. Yang kedua, saya tidak ingin bersaing dengan orang yang sudah
jauh lebih ahli di bidang parenting
seperti Bapak Nur Muhammadian. Saya takut bersaing dengan beliau karena beliau
adalah bapak kandung saya. Dalam tulisan ini, saya hanya akan membahas sedikit
tentang bagaimana cara menjadi orang tua yang tidak menakutkan. Agar tidak
terjadi kasus-kasus ketakutan kepada orang tua seperti yang terjadi pada diri
saya. Saya, sampai detik ini, masih takut kepada bapak saya.
Sebenarnya, apa definisi dari parenting? Menurut bapak saya, ilmu parenting adalah definisi tentang bagaimana mendidik anak. Dari
definisi tersebut, kata “mendidik” harus ditandai. Mendidik yang seperti apa?
Mendidik dengan cara bagaimana? Saya tidak ingin membahas lebih lanjut tentang
mendidik anak. Saya takut kalau saya membahas hal tersebut nanti bapak saya
akan merasa tersaingi.
Selanjutnya, saya akan memberi beberapa tips ngawur untuk
Anda para orang tua agar anak Anda tidak phobia
terhadap orang tuanya sendiri. Sebelum saya jelaskan tentang tips yang akan
saya bagikan, saya ingin para pembaca yang sudah memiliki anak untuk melihat
tatapan mata anak Anda. Tatapan mata manusia itu mempunyai banyak arti. Salah
satu jenis tatapan manusia yang paling umum adalah tatapan ketakutan. Tatapan
ketakutan biasanya ada pada orang yang melewati tempat-tempat angker, orang
yang dikejar anjing gila yang baru keluar dari RSJ, orang yang melihat jamban
yang sangat kotor. Lebih kotor dari jamban yang kotor. Sekarang, lihatlah mata
anak Anda. Apakah mereka memiliki tatapan seperti itu ketika sedang berbicara
dengan Anda? Kalau iya, berarti Anda wajib waspada. Itu adalah salah satu tanda
Anak Anda mengalami parent phobia.
Apa itu parent phobia? parent phobia adalah ketakutan yang
teramat sangat kepada orang tua. Sebenarnya, kasus parent phobia di dunia ini hampir tidak bisa ditemui. Karena memang
itu hanya karangan saya saja.
Cara pertama agar anak Anda tidak takut kepada orang
tuanya adalah dengan tidak mempunyai wajah menakutkan. Wajah menakutkan? Iya,
wajah menakutkan. Wajah menakutkan adalah wajah yang menakutkan. Orang yang
memiliki wajah menakutkan biasanya takut dengan wajahnya sendiri. Jangankan
menyentuh wajahnya, melihat saja dia bisa-bisa langsung terkena serangan
jantung.
Cara yang kedua, tetaplah ramah dan berperilaku baik
terhadap anak Anda. Jika Anda tidak melakukan hal tersebut, dijamin anak Anda
akan takut dengan Anda. Bahkan bisa-bisa anak Anda jauh lebih takut kepada Anda
daripada takut kepada hantu, makhluk astral, dedemit, dan makhluk-makhluk aneh
lainnya.
Bapak saya adalah ayah yang ramah dan baik kepada
anak-anaknya. Tetapi, tetap saja, bapak saya masih dianggap sebagai pribadi
yang menakutkan. Kalau saya boleh memilih, saya lebih baik masuk ke rumah hantu
tiap hari daripada bertemu dengan bapak saya ketika beliau sedang tidak mood. Karena, kalau mood bapak saya sedang buruk, bapak saya bisa jadi sepuluh kali
lebih menyeramkan dari Suzanna.
Itulah dua tips untuk menghindari parent phobia. Semoga orang tua-orang tua yang menakutkan bisa
mengubah sosoknya menjadi orang tua yang baik, ramah, imut-imut, ngegemesin, baby face, dan lain sebagainya. Menjadi
orang tua yang tidak menakutkan itu wajib hukumnya. Karena, jika anak kandung
sendiri saja takut kepada orang tuanya, apalagi orang lain. Jangan takut untuk
takut, karena takut adalah hak semua orang yang takut.
0 comments:
Post a Comment