Friday 23 January 2015

  Saya tidak suka dengan banyaknya korupsi di Indonesia. Saya tidak suka dengan keadaan warga miskin di Indonesia. Saya tidak suka waria yang wajahnya jelek. Saya tidak suka waria-waria yang bulunya lebat. Saya tidak suka konflik politik di Indonesia. Saya tidak akan suka kalau Ruhut Sitompul berubah menjadi perempuan. Karena, beliau sebagai laki-laki saja sudah cukup menyebalkan, apalagi sebagai perempuan.

  Paragraf di atas memang isinya adalah rasa ketidak sukaan saya terhadap apa yang terjadi di Indonesia sekarang. Indonesia sudah harus berubah. Bahkan, kalau bisa, Indonesia berubah menjadi Wonder Woman atau Catwoman. Di Indonesia, gedung dewan perwakilan rakyat bisa menjadi tempat penginapan dalam sekejap. Bayangkan, dalam sidang paripurna, ada sebagian anggota DPR yang tertidur. Di Indonesia, bisa terdapat dua parlemen yang sama-sama mengaku sah. Di Indonesia, orang yang omongannya ngelantur bin absurd tingkat tinggi bisa melamar penyanyi dangdut populer, bahkan sebelumnya pernah memacari penyanyi-penyanyi dangdut yang lain. Di Indonesia, orang bisa tertawa terbahak-bahak melihat orang dilempar telur, disiram tepung, dan dihina-hina tanpa merasakan simpati kepada si korban.

  Apa yang terjadi sekarang adalah buah dari masa lalu. Julia Perez bisa menderita kanker serviks juga bisa jadi merupakan buah dari masa lalu. Ahmad Dhani anaknya bisa membunuh tujuh orang di jalan tol juga merupakan buah dari masa lalu. Cabe-cabean yang bedaknya terlalu tebal juga merupakan buah dari masa lalu. Saya jomblo selama 16 tahun juga bisa jadi salah satu buah dari masa lalu. Cak No, penjaga pos kamling depan rumah saya, tubuhnya kurus, dan itu bisa jadi buah dari masa lalu. Indonesia, berdiri selama 68 tahun dan sekarang menjadi negara yang selalu berkembang, tetapi tidak pernah mengalami kemajuan, mungkin itu juga  buah dari masa lalu.

  Bicara soal masa lalu, saya teringat dengan sosok pahlawan kita yang berkali-kali menikah. Saya tidak mau menyebutkan namanya karena takut dianggap mencemarkan nama baik beliau. Jadi, saya pakai nama samaran saja. Kalau tidak salah, dalam salah satu buku yang berisi tentang sejarah, beliau pernah menjual ganja yang ada di Aceh untuk dikirim ke luar negeri dan hasilnya untuk perjuangan kemerdekaan. Miris bukan? Selain itu, saya pernah mendengar kabar yang, entah benar atau tidak, bahwa orang yang sama telah memerintahkan untuk mengirim para perempuan nakal ke tentara luar untuk menularkan Sexual Transmitted Disease atau STD (Bahasa Indonesianya PMS/Penyakit Menular Seksual). Jika mendengar kata PMS, saya teringat dengan seragam safari atau seragam berwarna cokelat. Karena PMS mungkin saja singkatan dari Pegawai Megeri Sipil.


  Fakta-fakta di atas memang mengejutkan. Saya bahkan tidak bisa mempercayainya. Tapi, kalau semua kabar di atas benar, apa boleh buat? Itu semua sudah terjadi. . Dan, kalau Anda mau menyalahkan anak-anaknya, menyalahkan MS, misalnya, Anda bisa-bisa dituntut oleh  P dan  Tj. Kalau Anda mau menyalahkan anaknya yang lain, sebut saja namanya G (nama samaran), Anda pasti tidak akan mau menyalahkan beliau. Karena, saya saja enek melihat wajah dan tingkah laku beliau yang feminin dan agak sedikit absurd. Yang bisa Anda dan saya lakukan adalah terus berkarya demi kemajuan bagsa karena sejarah tidak dapat diubah. Saya memang bukan warga negara Indonesia yang baik, saya bukan juga ahli sejarah yang kepalanya botak di belakang gara-gara terlalu banyak memikirkan masa lalu, tapi saya adalah seorang warga negara yang peduli terhadap negeri ini. Meskipun nilai sejarah saya hanya 35 di sekolah, saya tetap peduli terhadap sejarah. Meskipun kulit saya hitam, saya tetap mempunyai banyak daki di dalam kulit saya. Bahkan, kalau Anda mau, saya akan membagikan daki saya secara cuma-cuma kepada Anda.

  Maafkan saya kalau tulisan saya ini menyinggung salah satu pihak, atau bahkan menyinggung Mas (atau Mbak?) G. Saya hanya seorang pelajar yang masih belajar menulis dan hanya ingin berbagi cerita dengan Anda semua. Sekali lagi, maaf kalau menyinggung. Hubungi saya kalau Anda berminat untuk mendapatkan daki saya.
Sebagai penutup, saya akan mengambil sedikit ungkapan yang terkenal dari John F. Kennedy:
Jangan berpikir tentang apa yang sudah kamu peroleh dari bangsamu, pikirkanlah apa yang sudah kamu perbuat untuk bangsamu.
Selain itu, Coqi Basil pernah berkata:
Jika Anda memiliki banyak daki, Anda harus menguranginya. Salah satunya, dengan membagikan daki yang Anda punya kepada orang yang membutuhkan.

0 comments:

Post a Comment