Friday 6 February 2015

  Saya merasa aneh. Anehnya, meskipun saya merasa aneh, saya tidak merasa tidak aneh. Anda tahu maksud saya? Kalau Anda tahu maksud saya, berarti Anda hebat. Saya saja tidak paham maksud diri saya sendiri. Di tulisan ini, saya akan membahas tentang orang aneh. Jujur, saya tidak tahu orang aneh itu seperti apa. Karena kadar keanehan setiap orang itu berbeda-beda. Ada orang yang tidak aneh, tetapi merasa dirinya aneh, ada orang yang aneh tapi tidak merasa dirinya aneh karena keanehannya sudah keterlaluan.

  Aneh sering kali menjadi kata dengan konotasi negatif. Misalnya, sikap yang aneh, presiden aneh, atau,  gubernur DKI Jakarta yang sangat aneh (Anda tahu kan, siapa yang saya maksud?). Kata aneh juga lebih bisa menarik perhatian orang dibanding kata-kata lain yang sudah terlalu umum. Contohnya, pada headline tentang kenaikan harga BBM. Pada beberapa surat kabar, saya melihat kalimat-kalimat headline seperti: Harga BBM Naik, Rakyat Menjerit. Presiden Bertanggung Jawab Atas Kenaikan Harga BBM. Menurut saya, judul-judul seperti itu kurang efektif dan kurang menarik. Coba diganti dengan kalimat seperti: Aneh, Presiden Menaikkan Harga BBM. Presiden Melakukan Tidakan Paling Aneh Dengan Menaikkan Harga BBM. Lebih efektif dan lebih menarik, bukan? Lalu, ada pula berita tentang gubernur dari etnis Tionghoa yang ingin membubarkan salah satu ormas yang, konon katanya, bernama FPI. Headline pada koran-koran terkenal juga sering kurang efektif dan menarik. Contohnya: Ahok Janji Akan Bubarkan FPI. Ahok: FPI Sudah Menjadi Ancaman Bagi Masyarakat. Kalau kalimat-kalimat seperti itu diubah sedikit, atau ditambahi kata aneh, mungkin hasilnya lebih baik. Contoh: Aneh, Ahok Akan Bubarkan FPI. Ahok: Aneh, FPI Mengancam Masyarakat. Hasilnya lebih baik, bukan?


  Sekarang, saya akan membahas tentang orang aneh. Orang aneh terbagi menjadi dua jenis, aneh secara fisik dan aneh secara mental. Aneh secara fisik, contohnya, orang yang tidak memiliki lubang hidung, orang yang jenggotnya ada di kepala, atau orang yang bulu hidungnya ada di luar.

  Selain fisik, ada orang aneh secara mental. Justru inilah yang berbahaya. Orang aneh secara mental tidak hanya orang gila saja, tetapi juga orang yang tidak waras. Orang yang aneh secara mental juga berpotensi menimbulkan masalah bagi orang lain. Misalnya orang yang phobia mandi, dia akan sangat merugikan orang lain karena tidak pernah mandi sehingga bau badannya sangat bau, lebih bau dari bau badannya sendiri.


  Orang aneh secara mental juga termasuk orang-orang yang duduk di kursi DPR tetapi tidak melakukuan pekerjaan apapun. Sudah kursinya empuk, ruang rapat yang nyaman, tetapi tidak melakukan apa-apa. Ironis. Selain orang-orang seperti itu, masih banyak keanehan mental yang lain. Contohnya, adik saya. Adik saya, sangat hobi marah-marah dan ngomel-ngomel. Ketika makan, dia ngomel. Ketika mandi, dia ngomel. Bahkan ketika ngomelpun dia ngomel.  

0 comments:

Post a Comment