Tak terasa, SMA sudah selesai melaksanakan Ujian Nasional
(UN). Setelah ini, SMP juga akan melaksanakan hal yang sama. Banyak yang bilang
UN itu sangat menentukan masa depan. Akan tetapi, menurut saya, tidak juga.
Salah satu buktinya, dulu sebelum UN SD, wajah saya tidak tampan. Waktu itu,
saya berharap UN SD akan merubah wajah saya menjadi lebih tampan sedikit. Akan
tetapi, setelah UN yang terjadi adalah, wajah saya tidak semakin tampan, tapi
malah semakin tidak tampan dan kusam. Selain itu, saya berharap, setelah UN
saya bisa menjadi lebih kurus. Nyatanya, setelah UN badan saya malah semakin
melar.
UN juga telah
banyak memakan korban. Yang paling sering dijumpai adalah korban mental. Banyak
calon peserta UN yang sudah stress sebelum UN. Bahkan, beberapa tahun yang lalu,
ada siswa SMA yang bunuh diri sebelum UN. Selain itu, banyak pula kasus siswa
yang tiba-tiba histeris hingga mengamuk karena dinyatakan tidak lulus.
Seharusnya pemerintah membuat sebuah peringatan di kertas soal UN, seperti yang
terjadi di iklan dan bungkus rokok. Contohnya :
Banyak orang
terkenal yang tidak lahir dari UN. Karena, orang terkenal tidak lahir dari UN.
Tapi dari rahim ibunya. UN juga tidak membentuk karakter bangsa sesungguhnya.
Banyak orang yang hidupnya sukses tetapi ketika UN tidak mendapatkan hasil yang
baik. Banyak juga orang yang hidup di bawah garis kemiskinan tetapi ketika UN
mendapat hasil yang fantastis. Meski begitu, banyak orang yang dibutakan oleh
UN. Bahkan, hingga ke dukun. Ada siswa yang datang ke dukun, meminta doa dari
sang dukun. Padahal, sang dukun dulu tidak lulus UN. Makanya, di berprofesi
sebagai dukun. Berarti siswa itu menggantungkan nasibnya kepada orang yang tidak
lulus UN. Sungguh, itu merupakan sebuah kebodohan yang paling bodoh dari
seorang siswa bodoh yang bodoh. Banyak pula siswa yang meminta pensilnya diberi
doa. Pernah suatu ketika, ada siswa meminta pensilnya diberi doa ke dukun.
Setelah diberi doa, siswa itu pulang. Esok harinya, ketika UN siswa itu tiba-tiba tidak bisa
mengerjakan soal UN sama sekali. Padahal, pensilnya sudah diberi doa. Ternyata,
setelah diselidiki, si siswa salah pensil. Pensil yang diberi doa ternyata
ketinggalan di rumah.
0 comments:
Post a Comment
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.