Saya tidak suka dengan banyaknya korupsi di Indonesia.
Saya tidak suka dengan keadaan warga miskin di Indonesia. Saya tidak suka waria
yang wajahnya jelek. Saya tidak suka waria-waria yang bulunya lebat. Saya tidak
suka konflik politik di Indonesia. Saya tidak akan suka kalau Ruhut Sitompul
berubah menjadi perempuan. Karena, beliau sebagai laki-laki saja sudah cukup
menyebalkan, apalagi sebagai perempuan.
Paragraf di atas memang isinya adalah rasa ketidak sukaan
saya terhadap apa yang terjadi di Indonesia sekarang. Indonesia sudah harus
berubah. Bahkan, kalau bisa, Indonesia berubah menjadi Wonder Woman atau Catwoman.
Di Indonesia, gedung dewan perwakilan rakyat bisa menjadi tempat penginapan
dalam sekejap. Bayangkan, dalam sidang paripurna, ada sebagian anggota DPR yang
tertidur. Di Indonesia, bisa terdapat dua parlemen yang sama-sama mengaku sah.
Di Indonesia, orang yang omongannya ngelantur bin absurd tingkat tinggi bisa
melamar penyanyi dangdut populer, bahkan sebelumnya pernah memacari
penyanyi-penyanyi dangdut yang lain. Di Indonesia, orang bisa tertawa
terbahak-bahak melihat orang dilempar telur, disiram tepung, dan dihina-hina
tanpa merasakan simpati kepada si korban.
Apa yang terjadi sekarang adalah buah dari masa lalu.
Julia Perez bisa menderita kanker serviks juga bisa jadi merupakan buah dari
masa lalu. Ahmad Dhani anaknya bisa membunuh tujuh orang di jalan tol juga
merupakan buah dari masa lalu. Cabe-cabean yang bedaknya terlalu tebal juga
merupakan buah dari masa lalu. Saya jomblo selama 16 tahun juga bisa jadi salah
satu buah dari masa lalu. Cak No, penjaga pos kamling depan rumah saya,
tubuhnya kurus, dan itu bisa jadi buah dari masa lalu. Indonesia, berdiri
selama 68 tahun dan sekarang menjadi negara yang selalu berkembang, tetapi
tidak pernah mengalami kemajuan, mungkin itu juga buah dari masa lalu.
Bicara soal masa
lalu, saya teringat dengan sosok pahlawan kita yang berkali-kali menikah.
Saya tidak mau menyebutkan namanya karena takut dianggap mencemarkan nama baik
beliau. Jadi, saya pakai nama samaran saja. Kalau tidak salah, dalam salah satu buku yang berisi
tentang sejarah, beliau pernah menjual ganja yang ada di Aceh
untuk dikirim ke luar negeri dan hasilnya untuk perjuangan kemerdekaan. Miris bukan? Selain itu, saya pernah
mendengar kabar yang, entah benar atau tidak, bahwa orang yang sama telah
memerintahkan untuk mengirim para perempuan nakal ke tentara luar untuk
menularkan Sexual Transmitted Disease
atau STD (Bahasa Indonesianya PMS/Penyakit Menular Seksual). Jika mendengar
kata PMS, saya teringat dengan seragam safari atau seragam berwarna cokelat.
Karena PMS mungkin saja singkatan dari Pegawai Megeri Sipil.
Fakta-fakta di atas memang mengejutkan. Saya bahkan tidak
bisa mempercayainya. Tapi, kalau semua kabar di atas benar, apa boleh buat? Itu
semua sudah terjadi. . Dan, kalau Anda mau menyalahkan anak-anaknya, menyalahkan MS,
misalnya, Anda bisa-bisa dituntut oleh P dan Tj. Kalau Anda mau
menyalahkan anaknya yang lain, sebut saja namanya G (nama samaran),
Anda pasti tidak akan mau menyalahkan beliau. Karena, saya saja enek melihat
wajah dan tingkah laku beliau yang feminin dan agak sedikit absurd. Yang bisa
Anda dan saya lakukan adalah terus berkarya demi kemajuan bagsa karena sejarah
tidak dapat diubah. Saya memang bukan warga negara Indonesia yang baik, saya
bukan juga ahli sejarah yang kepalanya botak di belakang gara-gara terlalu
banyak memikirkan masa lalu, tapi saya adalah seorang warga negara yang peduli
terhadap negeri ini. Meskipun nilai sejarah saya hanya 35 di sekolah, saya
tetap peduli terhadap sejarah. Meskipun kulit saya hitam, saya tetap mempunyai
banyak daki di dalam kulit saya. Bahkan, kalau Anda mau, saya akan membagikan
daki saya secara cuma-cuma kepada Anda.
Maafkan saya kalau tulisan saya ini menyinggung salah
satu pihak, atau bahkan menyinggung Mas (atau Mbak?) G. Saya hanya seorang
pelajar yang masih belajar menulis dan hanya ingin berbagi cerita dengan Anda
semua. Sekali lagi, maaf kalau menyinggung. Hubungi saya kalau Anda berminat
untuk mendapatkan daki saya.
Sebagai penutup, saya akan mengambil sedikit ungkapan
yang terkenal dari John F. Kennedy:
Jangan berpikir tentang apa yang sudah
kamu peroleh dari bangsamu, pikirkanlah apa yang sudah kamu perbuat untuk
bangsamu.
Selain itu, Coqi Basil pernah berkata:
Jika Anda memiliki banyak daki, Anda harus
menguranginya. Salah satunya, dengan membagikan daki yang Anda punya kepada
orang yang membutuhkan.
0 comments:
Post a Comment