Apakah Anda pernah ditipu? Mungkin hampir semua orang di
bumi ini pernah ditipu. Bahkan, penipu pun pernah ditipu oleh penipu yang
menipu penipu. Dan, dalam hidup ini Alhamdulillah saya tidak pernah merasa
ditipu. Meskipun saya mungkin tidak sadar kalau pernah ditipu. Meski banyak
orang yang merasa pernah ditipu, banyak dari mereka yang tidak tahu definisi
dari kata “tipu”. Menurut saya, definisinya adalah, suatu perbuatan yang
mengakibatkan salah satu individu/golongan merasa ditipu. Jadi, jika Anda seorang
penipu, Anda pasti pernah menipu orang. Jika ada penipu yang tidak pernah
menipu, berarti dia adalah penipu yang tidak menipu sehingga tidak ada korban
yang ditipu. Maka, jika ada orang yang pernah ditipu, orang tersebut pastinya
ditipu oleh penipu yang pernah menipu. Jika ada penipu yang ditipu. Berarti dia
adalah penipu yang terlalu mudah ditipu oleh penipu. Masalah penipuan memang
membuat saya bingung. Buktinya, entah berapa kata “ditipu”, “penipu”, “menipu”
yang saya tulis di dalam tulisan ini.
Lalu, bagaimana cara agar kita tidak termakan tipu daya
penipu yang menipu? Menurut Jake Porway, salah satu orang terkenal yang tidak
terkenal, cara pertama agar tidak mudah ditipu adalah dengan mempercayai orang
lain, tetapi tetap memperiksa orang tersebut. Cara kedua, kurangi eksposur
terhadap diri Anda. Apa itu eksposur? Silahkan Anda cari di google. Saya sedang malas mencari karena
koneksi internet yang lambat. Yang ketiga, jangan mau ditipu kalau tidak mau
ditipu. Jadi, jika Anda tidak mau ditipu orang lain, tipulah orang lain
terlebih dahulu. Karena, dengan menipu orang lain, berarti Anda tidak ditipu
orang lain. Tetapi, cara ketiga cukup beresiko karena penipuan adalah perbuatan
yang tidak terpuji. Jika Anda merasa terpuji, janganlah menipu. Karena, sesuai kata pepatah, tak ada rotan
akar pun jadi.
Yang akan saya bahas selanjutnya adalah korban penipuan.
Ada yang kehilangan uang, kehilangan kendaraan, bahkan kehilangan kendaraan
berisi uang. Ada pula yang kehilangan rumah, kehilangan martabat, bahkan kehilangan
martabat yang ketinggalan di rumah. Yang membuat saya heran, para korban
penipuan banyak yang sampai bunuh diri karena ditipu. Padahal, menjadi korban
penipuan bukan akhir dari segalanya. Karena, jika orang-orang tersebut tidak
jadi bunuh diri, bisa saja di masa yang akan datang mereka malah bisa menipu
penipu yang menipu orang-orang yang ditipu. Kalau sudah begitu, dendam mereka
pasti terbalaskan.
Di paragraf terakhir ini saya ingin mengucapkan terima
kasih kepada penipu di seluruh dunia. Karena, jika tidak ada penipu, maka saya
tidak akan bisa menuliskan tulisan yang mirip tulisan ini. Yang terakhir, saya
juga berterima kasih kepada Jake Porway, seorang host acara edukasi di TV milik tetangga saya. Pada akhirnya, saya
ingin menutup tulisan ini dengan pepatah jawa, mangan ora mangan sing penting ngumpul.
0 comments:
Post a Comment