Wednesday 18 June 2014

  Apakah Anda pernah ditipu? Mungkin hampir semua orang di bumi ini pernah ditipu. Bahkan, penipu pun pernah ditipu oleh penipu yang menipu penipu. Dan, dalam hidup ini Alhamdulillah saya tidak pernah merasa ditipu. Meskipun saya mungkin tidak sadar kalau pernah ditipu. Meski banyak orang yang merasa pernah ditipu, banyak dari mereka yang tidak tahu definisi dari kata “tipu”. Menurut saya, definisinya adalah, suatu perbuatan yang mengakibatkan salah satu individu/golongan merasa ditipu. Jadi, jika Anda seorang penipu, Anda pasti pernah menipu orang. Jika ada penipu yang tidak pernah menipu, berarti dia adalah penipu yang tidak menipu sehingga tidak ada korban yang ditipu. Maka, jika ada orang yang pernah ditipu, orang tersebut pastinya ditipu oleh penipu yang pernah menipu. Jika ada penipu yang ditipu. Berarti dia adalah penipu yang terlalu mudah ditipu oleh penipu. Masalah penipuan memang membuat saya bingung. Buktinya, entah berapa kata “ditipu”, “penipu”, “menipu” yang saya tulis di dalam tulisan ini.

  Lalu, bagaimana cara agar kita tidak termakan tipu daya penipu yang menipu? Menurut Jake Porway, salah satu orang terkenal yang tidak terkenal, cara pertama agar tidak mudah ditipu adalah dengan mempercayai orang lain, tetapi tetap memperiksa orang tersebut. Cara kedua, kurangi eksposur terhadap diri Anda. Apa itu eksposur? Silahkan Anda cari di google. Saya sedang malas mencari karena koneksi internet yang lambat. Yang ketiga, jangan mau ditipu kalau tidak mau ditipu. Jadi, jika Anda tidak mau ditipu orang lain, tipulah orang lain terlebih dahulu. Karena, dengan menipu orang lain, berarti Anda tidak ditipu orang lain. Tetapi, cara ketiga cukup beresiko karena penipuan adalah perbuatan yang tidak terpuji. Jika Anda merasa terpuji, janganlah menipu.  Karena, sesuai kata pepatah, tak ada rotan akar pun jadi.


  Yang akan saya bahas selanjutnya adalah korban penipuan. Ada yang kehilangan uang, kehilangan kendaraan, bahkan kehilangan kendaraan berisi uang. Ada pula yang kehilangan rumah, kehilangan martabat, bahkan kehilangan martabat yang ketinggalan di rumah. Yang membuat saya heran, para korban penipuan banyak yang sampai bunuh diri karena ditipu. Padahal, menjadi korban penipuan bukan akhir dari segalanya. Karena, jika orang-orang tersebut tidak jadi bunuh diri, bisa saja di masa yang akan datang mereka malah bisa menipu penipu yang menipu orang-orang yang ditipu. Kalau sudah begitu, dendam mereka pasti terbalaskan.

  Di paragraf terakhir ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada penipu di seluruh dunia. Karena, jika tidak ada penipu, maka saya tidak akan bisa menuliskan tulisan yang mirip tulisan ini. Yang terakhir, saya juga berterima kasih kepada Jake Porway, seorang host acara edukasi di TV milik tetangga saya. Pada akhirnya, saya ingin menutup tulisan ini dengan pepatah jawa, mangan ora mangan sing penting ngumpul.


0 comments:

Post a Comment