Saya merasa aneh. Anehnya, meskipun saya merasa aneh,
saya tidak merasa tidak aneh. Anda tahu maksud saya? Kalau Anda tahu maksud
saya, berarti Anda hebat. Saya saja tidak paham maksud diri saya sendiri. Di
tulisan ini, saya akan membahas tentang orang aneh. Jujur, saya tidak tahu
orang aneh itu seperti apa. Karena kadar keanehan setiap orang itu
berbeda-beda. Ada orang yang tidak aneh, tetapi merasa dirinya aneh, ada orang
yang aneh tapi tidak merasa dirinya aneh karena keanehannya sudah keterlaluan.
Aneh sering kali menjadi kata dengan konotasi negatif.
Misalnya, sikap yang aneh, presiden aneh, atau,
gubernur DKI Jakarta yang sangat aneh (Anda tahu kan, siapa yang saya
maksud?). Kata aneh juga lebih bisa menarik perhatian orang dibanding kata-kata
lain yang sudah terlalu umum. Contohnya, pada headline tentang kenaikan harga BBM. Pada beberapa surat kabar,
saya melihat kalimat-kalimat headline
seperti: Harga BBM Naik, Rakyat Menjerit. Presiden Bertanggung Jawab Atas
Kenaikan Harga BBM. Menurut saya, judul-judul seperti itu kurang efektif dan
kurang menarik. Coba diganti dengan kalimat seperti: Aneh, Presiden Menaikkan
Harga BBM. Presiden Melakukan Tidakan Paling Aneh Dengan Menaikkan Harga BBM. Lebih
efektif dan lebih menarik, bukan? Lalu, ada pula berita tentang gubernur dari
etnis Tionghoa yang ingin membubarkan salah satu ormas yang, konon katanya,
bernama FPI. Headline pada
koran-koran terkenal juga sering kurang efektif dan menarik. Contohnya: Ahok
Janji Akan Bubarkan FPI. Ahok: FPI Sudah Menjadi Ancaman Bagi Masyarakat. Kalau
kalimat-kalimat seperti itu diubah sedikit, atau ditambahi kata aneh, mungkin
hasilnya lebih baik. Contoh: Aneh, Ahok Akan Bubarkan FPI. Ahok: Aneh, FPI
Mengancam Masyarakat. Hasilnya lebih baik, bukan?
Sekarang, saya akan membahas tentang orang aneh. Orang
aneh terbagi menjadi dua jenis, aneh secara fisik dan aneh secara mental. Aneh
secara fisik, contohnya, orang yang tidak memiliki lubang hidung, orang yang
jenggotnya ada di kepala, atau orang yang bulu hidungnya ada di luar.
Selain fisik, ada orang aneh secara mental. Justru inilah
yang berbahaya. Orang aneh secara mental tidak hanya orang gila saja, tetapi
juga orang yang tidak waras. Orang yang aneh secara mental juga berpotensi
menimbulkan masalah bagi orang lain. Misalnya orang yang phobia mandi, dia akan
sangat merugikan orang lain karena tidak pernah mandi sehingga bau badannya
sangat bau, lebih bau dari bau badannya sendiri.
Orang aneh secara mental juga termasuk orang-orang yang
duduk di kursi DPR tetapi tidak melakukuan pekerjaan apapun. Sudah kursinya
empuk, ruang rapat yang nyaman, tetapi tidak melakukan apa-apa. Ironis. Selain
orang-orang seperti itu, masih banyak keanehan mental yang lain. Contohnya,
adik saya. Adik saya, sangat hobi marah-marah dan ngomel-ngomel. Ketika makan,
dia ngomel. Ketika mandi, dia ngomel. Bahkan ketika ngomelpun dia ngomel.
0 comments:
Post a Comment